ASOSIASI FASIES & REKONSTRUKSI PALEOGEOGRAFI PADA ZONA TRANSISI FORMASI TALANGAKAR, CEKUNGAN ASRI, LEPASPANTAI BLOK TENGGARA SUMATRA, INDONESIA

Dwandari Ralanarko, M. Iqbal Ramadhan, Lili Fauzielly, Winantris ⠀, Ildrem Syafri, Abdurrokhim ⠀


Abstract


Lapangan Widuri terletak pada konfigurasi antiklin tersesarkan yang terletak pada back arc basin Cekungan Asri, Sumatera Tenggara yang berumur Paleogen. Lapangan Widuri pertama kali dilakukan pemboran sumur eksplorasi pada tahun 1988 pada reservoir Batupasir Formasi Talangakar. Penelitian terdahulu belum pernah mengintegrasikan data sumur dan data seismik 3D untuk mengidentifikasi penyebaran reservoir batupasir dan rekonstruksi paleogeografi, sehingga dilakukan penelitian pada interval reservoir 35-A dan 34-B yang merupakan dua dari enam reservoir produktif di Lapangan Widuri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk pengkarakterisasian asosiasi fasies dan rekonstruksi paleogeografi dengan mengintegrasikan data deskripsi batuan inti, petrografi, log tali kawat, biostratigrafi, uji sumur, dan seismik 3D. Metode yang digunakan meliputi analisis fasies dan lingkungan pengendapan, analisis stratigrafi sikuen, pemetaan struktur, geometri reservoir, hingga rekonstruksi pengendapan..

 

Hasil analisis pada interval 35-A dan 34-B tersusun atas sembilan litofasies yaitu, F1, F2, F3, F4, F5, F6, F7, F8, F9. Interval 35-A menunjukkan lingkungan pengendapan Fluvial dengan 3 asosiasi fasies yaitu, Fluvial Channel, Floodplain, dan Swamp, sedangkan pada interval 34-B menunjukkan lingkungan pengendapan Fluvio-Tide Delta dengan 3 asosiasi fasies yaitu, Distributary Channel, Tidal Flat, dan Swamp. Distribusi fasies Channel digambarkan pada analisis geometri, stratigrafi sikuen, dan seismik 3D yang menunjukkan arah pengendapan dengan arah Baratlaut – Tenggara. 

 

Data biostratigrafi berupa kemunculan akhir fosil polen berumur Oligosen Akhir dan kemunculan awal fosil foraminifera berumur Miosen Awal menunjukkan perubahan paleoenvironment secara gradual dari terrestrial (darat) menjadi transisi, serta paleoclimate dari iklim basah menjadi iklim kering yang terjadi pada rentang umur Oligosen Akhir – Awal Miosen. Berdasarkan data batuan inti yang menunjukkan perubahan litofasies Batupasir simpang siur dan Batulempung masif menjadi  Batupasir flaser dan Batulempung lenticular mencirikan pengaruh dari pasang surut air laut yang dikontrol oleh curah hujan dan iklim. Paleogeografi pada Interval 35-A dan 34-B secara umum mengikuti dua tahapan perekahan tektonik yaitu: 1) fase Late Syn-Rift dicirikan oleh lingkungan sungai berkelok dan dataran Alluvial pada interval 35-A (Oligosen Akhir); 2) fase Early Post-Rift, dicirikan oleh lingkungan sungai berkelok dan Deltaic pada interval 34-B (Miosen Awal).


Keywords


Asri, biostratigrafi, rekonstruksi, paleogeografi, Talangakar, Widuri

References


Abreu, V. S. and Anderson, J. B., 1998. Glacial Eustasy During the Cenozoic: Sequence Stratigraphic Implications. The AAPG Bulletin, 82 (7), pp. 1385- 1400.

Hall, R., 2013. The palaeogeography of Sundaland and Wallacea since the Late Jurassic. J. Limnol 72 (S2), pp. 1-17. Lelono, E. B., 2006. Eocene-Oligocene Climate Based on Palynological Records. Lemigas Scientific Contributions to Petroleum Science and Technology, Volume 29, Number 2, pp.

Lelono, E. B. and Morley R. J., 2011. Oligocene Palynological Zonation Scheme from East Java Sea. Scien. Contribution Oil and Gas, Vol. 34, No. 2, Jakarta, pp 95-104.

Lelono, E.B., 2017, Pollen Records from The Oligocene of Western Indonesia as the Evidences of Climate Changes, Scien. Contrib. Oil and Gas, 40 (3) pp, 107- 115.

Miall, A.D. (1978) : Facies type and vertical profile models in braided river deposits, Canadian Society of Petroleum Geologists, 5, 597-604.

Morley, R.J., 1978. Palynology of Tertiary and Quaternary sediments in Southeast Asia. Proceedings of the 6th Annual Convention, Indonesian Petroleum Association, May 1977, pp 255-76. Morley, R.J., 2000, Origin and Evolution of Tropical Rain Forests, Wiley & Sons, London, 362 pp.

Morley, R.J., 2000, Origin and Evolution of Tropical Rain Forests, Wiley & Sons, London, 362 pp.

Nichols, G. (2009): Sedimentology and Stratigraphy: 2nd Edition, Wiley Blackwell, United Kingdom, 419 pp.

Pyrcz, J.M. dan Deutsch, C.V. (2014): Geostatistical Reservoir Modeling. New York:Oxford University Press, 118-126.

Rahardjo, A. T., Polhaupessy, A. A., Wiyono, S., Nugrahaningsih, L. and Lelono, E. B., 1994. Zonasi Polen Tersier Pulau Jawa. Proc. IAGI, 23rd Annual Convention. Richards, P.W., 1996. The Tropical Rain Forest. Cambridge University Press, 2nd edition, 575 pp.

Ralanarko, D. Nugroho, P., Rulandoko, W., 2020. Seismic Expression of Paleogene Talangakar Formation, Asri & Sunda Basin, Java Sea – Indonesia. Indonesian Journal of Sedimentary Geology, Jakarta.

Sukanto, J., F, Nunuk., Aldrich, J.B., Rinehart, G.P., Mirchell, J. (1998): Petroleum System of the Asri Basin, Java Sea, Indonesia, Proceeding IPA 26th Annual Convention, Jakarta, 291-312.

Singer, R. L., 1993. Palynological Organic Matter from The Late Eocene of The Isle of Wight, England and The Holocene of The Mobile Delta, Alabama, USA. Unpublished PhD Thesis, University of London, 323 pp.

Wight, A., Friestad, H., Anderson, I., Wicaksono, P. Remington, C.H., 1997. Exploration History of the Offshore SE Sumatra PSC, Java Sea, Indonesia, in Petroleum Geology of Southeast Asia. Fraser, Matthews, and Murphy (eds.), Geol. Soc. Sp. Pub. No. 126, 121-142.

Young, R., Harmony, W.E., Gunawan J., Budiyanto T., 1991. Widuri Field, Offshore Southeast Sumatra: Sandbody Geometries and the Reservoir Model. Proceedings of the Indonesian Petroleum Association, 20/1, 385-417.




DOI: http://dx.doi.org/10.32693/jgk.19.2.2021.736

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Terakreditasi oleh: Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristek Dikti