KARAKTERISTIK INTRUSI AIR LAUT SERTA HUBUNGANNYA DENGAN KETINGGIAN DAN KEMIRINGAN LERENG

Lauditta Zahra, Mochamad Firman Ghazali, Ananda Dermawan, Choirunnisa Salsabila, Mila Aulia, Ni Made Mega Melliana S


Abstract


Wilayah pesisir merupakan daerah yang memiliki banyak potensi, namun terdapat banyak permasalahan di dalamnya, salah satunya intrusi air laut. Intrusi air laut merupakan permasalahan yang belum mendapatkan perhatian, baik dari masyarakat maupun pemerintah. Didukung dengan bentuk topografi daerah pesisir berupa dataran, sehingga semakin mempercepat terjadinya intrusi air laut. Penelitian dilakukan di daerah pesisir Kecamatan Kalianda, lebih tepatnya di Desa Way Urang, Desa Way Lubuk dan Kelurahan Kedaton. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan karakteristik intrusi air laut serta hubungan terhadap perubahan ketinggian dan kemiringan lereng. Data yang digunakan berupa data salinitas yang dikumpulkan menggunakan teknik purposive sampling. Data lainnya berupa SRTM yang diekstraksi menghasilkan data ketinggian dan kemiringan lereng. Data tersebut dilakukan analisis regresi polinomial untuk melihat hubungan intrusi air laut terhadap ketinggian dan kemiringan lereng. Berdasarkan hasil analisis, hubungan intrusi air laut terhadap ketinggian memiliki nilai R2 = 0,2334 sedangkan terhadap kemiringan lereng dengan nilai R2 = 0,317. Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa besarnya intrusi air laut memiliki hubungan yang lemah terhadap ketinggian dan kemiringan lereng.


Keywords


wilayah pesisir, intrusi air laut, salinitas, SRTM, analisis regresi

References


Afrianita, R., Edwin, T., & Alawiyah, A. 2017. Analisis Intrusi Air Laut dengan Pengukuran Total Dissolved Solids (TDS) Air Sumur Gali di Kecamatan Padang Utara. Jurnal Teknik Lingkungan, 14(1), 62–72. https://doi.org/10.25077/dampak.14.1.62-72.2017

Asdak, C. 2018. Hidrologi Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press.

Ashriyati, H. 2011. Kajian Kerentanan Pada Wilayah Terintrusi Air Laut di DKI Jakarta. In Universitas Indonesia. Universitas Indonesia.

BPS. 2020. Kecamatan Kalianda Dalam Angka 2020.

Damayanti, A. D., & Notodarmodjo, S. 2021. Metode G-ALDIT dan G-ALDITLcR untuk Evaluasi Kerentanan Air Tanah Dangkal Akibat Pengaruh Intrusi Air Laut (Studi Kasus: Air Tanah Dangkal Kawasan Pesisir Bagian Utara dan Selatan Kota Makassar). Jurnal Lingkungan Dan Bencana Geologi, 12(2), 107–123. https://doi.org/10.34126/jlbg.v12i2.368

Darmawan, M., & Theml, S. 2008. Katalog Methodologi Penyusunan Peta Geo Hazard Dengan GIS. Aceh, Indonesia: BRR-NAD.

Gad, M., & El-Hattab, M. 2019. Integration of water pollution indices and DRASTIC model for assessment of groundwater quality in El Fayoum depression, western desert, Egypt. Journal of African Earth Sciences, 158(February). https://doi.org/10.1016/j.jafrearsci.2019.103554

Harahap, Y. M., Bu’ulolo, F., & Sitepu, H. R. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Air Minum Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Medan. Saintia Matematika, 1(4), 323–336.

Ismawan, M. F., Sanjoto, T. B., & Setyaningsih, W. 2016. Kajian Intrusi Air Laut Dan Dampaknya Terhadap Masyarakat Di Pesisir Kota Tegal. Geo Image, 5(1), 1–5.

Kurniawan, I. 2014. Pemanfaatan Citra DEM-SRTM untuk Mengetahui Sebaran Temperatur di Pulau Lombok.

Lewaherilla, N. E. 2007. Pemanfaatan Wilayah Pesisir Teluk Youtefa-Jayapura Secara Partisipatif. Akselerasi Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi Mendukung Ketahanan Pangan Di Wilayah Kepulauan, 705–715.

Mindari, W. 2009. Cekaman Garam dan Dampaknya pada Kesuburan Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. In M. Prof. Dr. Ir. Syekhfani & P. E. Sasongko (Eds.), UPN “Veteran” Jawa Timur. UPN “Veteran” Jawa Timur.

Muliawan, N. R. E., Sampurno, J., & Jumarang, M. I. 2016. Identifikasi Nilai Salinitas Pada Lahan Pertanian di Daerah Jungkat Berdasarkan Metode Daya Hantar Listrik (DHL). Prisma Fisika, IV(02), 69–72.

Nguyen, K. A., Liou, Y. A., Tran, H. P., Hoang, P. P., & Nguyen, T. H. 2020. Soil salinity assessment by using near-infrared channel and Vegetation Soil Salinity Index derived from Landsat 8 OLI data: a case study in the Tra Vinh Province, Mekong Delta, Vietnam. Progress in Earth and Planetary Science, 7(1), 1–16. https://doi.org/10.1186/s40645-019-0311-0

Pemda, P. L. 2000. Rencana Strategis Pengelolaan Wilayah Pesisir Lampung. Kerjasama Pememrintah Daerah Provinsi Lampung dengan Proyek Pesisir Lampung dan PKSPL-IPB. https://doi.org/10.1088/1751-8113/44/8/085201

Putri, A. W. 2016. Identifikasi Pencemaran Air Tanah Akibat Intrusi Air Laut (Studi Kasus Pesisir Pantai Ketah Kabupaten Situbondo). Universitas Brawijaya.

Rhoades, J. D., & Loveday, J. 1990. Salinity in Irrigated Agriculture. Irrigation of Agriculture Crops, 30(30), 1089–1142.

Santosa, R. R. B., Yulianto, G., & Damar, A. 2021. Sebaran Spasial Intrusi Air Laut di Wilayah Pesisir Teluk Banten dan Alternatif Upaya Pengendaliannya. Jurnal Perikanan Dan Kelautan, 11(1), 1–15. https://doi.org/10.33512/jpk.v11i1.10822

Saputtra, R., Yuniarti, D., & Wahyuningsih, S. 2015. Analisis Regresi Eksponensial Berganda (Studi Kasus: Jumlah Kelahiran Bayi di Kalimantan TImur pada Tahun 2013 dan 2014). Jurnal Eksponensional, 6(2), 171–178.

Supriyadi, & Khumaedi. 2016. Edukasi Fenomena Amblesan-Intrusi Air Laut dan Penanggulangannya di Semarang Utara. Jurnal Abdimas, 20(1), 55–60.

Wulandari, D. W. 2010. Pola Wilayah Kerentanan Airtanah Dangkal Terhadap Pencemaran Di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Universitas Indonesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.32693/jgk.20.2.2022.772

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Terakreditasi oleh: Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristek Dikti