INTERPRETASI GEOLOGI BERDASARKAN HASIL PEMODELAN 2D DAN 3D BAWAH PERMUKAAN CEKUNGAN BILITON BERDASARKAN ANALISIS DATA GAYA BERAT

Mu'amar Hafiz, Imam Setiadi, Purwaditya Nugraha


Abstract


Cekungan Biliton merupakan satu dari 128 cekungan sedimen di Indonesia yang diklasifikasikan sebagai cekungan prospek hidrokarbon, namun belum banyak pemahaman serta publikasi mengenai cekungan ini. Metode gayaberat digunakan pada penelitian ini untuk mengetahui konfigurasi batuan dasar, mendelineasi subcekungan sedimen, dan mengetahui kondisi geologi bawah permukaan menggunakan Lowpass filter serta pemodelan 2D forward modeling dan 3D inversi. Hasil pemisahan anomali menunjukkan anomali regional memiliki rentang anomali 16.9 – 34.4 mGal dan anomali residual memiliki rentang anomali dari -5.8 – 4.7 mGal. Berdasarkan hasil analisis anomali residual dan enhancement anomaly dengan menggunakan filter TiltDerivative (TDR), daerah penelitian memiliki enam subcekungan dengan pola tinggian yang berarah timur laut – barat daya. Hasil pemodelan 2,5D forward modeling dan 3D inverse modeling menunjukkan daerah penelitian terdiri atas tujuh lapisan, lapisan pertama adalah lapisan termuda yang merupakan Formasi Cisubuh (ρ =2 gr/cc), Formasi Parang (ρ =2,1 gr/cc), Formasi Baturaja (ρ =2,2 gr/cc), Formasi Talang Akar (ρ =2,3 gr/cc), Formasi Banuwati (ρ =2,4 gr/cc), Formasi Jatibarang (ρ =2,5 gr/cc), dan lapisan basement(ρ =2,67 gr/cc).


Keywords


gayaberat, Lowpass filter, Tilt Derivative (TDR), pemodelan ke depan, pemodelan inversi

References


Atkinson, C., Renolds, M., Clarke, A., & Sampurno, S. 2004. Why Look In Deepwater When Elephants Prefer The Shallow? The Biliton Basin Revisted. IPA-AAPG Deepwater and Frontier Symposium.

Boogs, J. S. 2006. Principle of Sedimentology and Stratigraphy fourth edition. Pearson Education, inc.

Cater, M. C. 1981. Stratigraphy Of The Offshore Area South of Kalimantan, Indonesia. 10th Annual Convention Proceeding.

Geologi, B. 2022. Peta Cekungan Sedimen Indonesia.

Grandis, H. 2009. Pengantar Pemodelan Inversi Geofisika. Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI).

Hamilton, W. 1979. Tectonics of The Indonesian Region. U.S. Geological Survey Professional Paper.

Karunianto, A. J., Haryanto, D., Hikmatullah, F., & Laesanpura, A. 2017. Penentuan Anomali Gayaberat Regional dan Residual Menggunakan Filter Gaussian Daerah Mamuju Sulawesi Barat. Eksplorium, 38(2), 89. https://doi.org/10.17146/eksplorium.2017.38.2.3921

Putri, D. R., Nanda, M., Rizal, S., Idroes, R., & Ismail, N. 2019. Interpretation of Gravity Satellite Data to Delineate Structural Features Connected to Geothermal Resources at Bur Ni Geureudong Geothermal Field. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 364(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/364/1/012003

Sarkowi, M. 2014. Eksplorasi Gaya Berat. Graha Ilmu.

Setyanta, B., & Setiadi, I. 2009. Pola Struktur Dan Geodinamika Cekungan Bula, Berdasarkan Anomali Gaya Berat. Jurnal Geologi Dan Sumberdaya Mineral, 20(1), 41–55.

https://jgsm.geologi.esdm.go.id/index.php/JGSM/article/view/161

Talwani, M., Worzel, J. L., & Landisman, M. 1959. Rapid Gravity Computations for Two-Dimensional Bodies with Application to the Mendocino Submarine Fracture Zone. Journal of Geophysical Research, 64, 49–59. http://dx.doi.org/10.1029/JZ064i001p00049




DOI: http://dx.doi.org/10.32693/jgk.21.2.2023.826

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Terakreditasi oleh: Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristek Dikti