STUDI IDENTIFIKASI DASAR LAUT DALAM PENDETEKSIAN PIPA BAWAH LAUT (STUDI KASUS PIPA PERTAMINA BALIKPAPAN)
Abstract
Pada tanggal 31 Maret 2018 telah terjadi pencemaran laut yang diakibatkan oleh tumpahnya minyak bumi di perairan Balikpapan. Hasil survei ditemukan bahwa tumpahan minyak di perairan tersebut terjadi karena patahnya pipa bawah laut milik Pertamina. Dalam upaya identifikasi pipa tersebut, digunakan 3 peralatan survei bawah laut yakni Multibeam echosunder (MBES), Side Scan Sonar (SSS) dan Magnetometer. Peralatan survei yang digunakan, berbeda pada tahap akusisi maupun tahap analisis dalam memperoleh informasi yang akan disajikan, oleh karena itu, diperlukan metode serta analisis tertentu untuk mempercepat identifikasi suatu objek dibawah laut. Selain menyediakan informasi batimetri, MBES memiliki fitur informasi hambur balik (backscatter) yang dapat digunakan untuk memperoleh nilai intensitas akustik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis sedimen (substrat dasar laut) dan objek dasar laut lain berdasarkan tingkatan nilai intensitas akustik. Dengan nilai intensitas akustik tersebut suatu objek bawah laut dapat segera diidentifikasi di lapangan. Hasil identifikasi dengan nilai intensitas akustik di area perairan Balikpapan diperoleh material pipa bawah laut memiliki intensitas akustik sebesar 24,1 dB dan sedimensi berupa Lanau sedang (Medium Silt) dan Pasir sangat halus (Very Fine Sand).
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: http://dx.doi.org/10.32693/jgk.19.1.2021.711
Refbacks
- There are currently no refbacks.