OSTRACODA SEBAGAI INDIKATOR PERUBAHAN LINGKUNGAN PERAIRAN SEKITAR PLTU TARAHAN, TELUK LAMPUNG, SUMATERA

Kresna Tri Dewi, Indra Adhirana, Yusuf Adam Priohandono, Luli Gustiantini


Abstract


Teluk Lampung terletak di bagian selatan Pulau Sumatera yang berhadapan dengan Selat Sunda.  Kualitas ingkungan perairan ini secara perlahan menurun sebagai akibat pertumbuhan berbagai aktifitas manusia di kawasan pesisir.  Tujuan dari studi ini adalah untuk memahami  struktur komunitas ostracoda sebagai komponen sedimen laut terkait dengan perubahan lingkungan perairan ini. Studi ini menggunakan  22 sub-sampel sedimen dari 4 titik lokasi di lepas pantai sekitar PLTU Tarahan dan beberapa sampel sedimen permukaan yang mewakili kondisi lingkungan saat ini. Kemudian sampel sedimen ini dicuci dalam ayakan berbukaan 0.063 mm, dikeringkan dan digunakan untuk studi ostracoda dengan bantuan mikroskop binokuler. Hasilnya menunjukkan bahwa secara vertikal kelimpahan ostracoda menurun atau tidak hadir di beberapa lapisan bawah dasar laut. Hal ini kemungkinan berkaitan dengan erupsi Gunung Krakatau tahun 1883 yang ditunjang oleh keterdapatan material batu apung di lapisan-lapisan sedimen ini. Secara horizontal, ostracoda dari sampel permukaan atau dasar laut cukup bervariasi dan melimpah namun juga menemukan spesimen abnormal seperti rusak dan terisi atau tertutup oleh material berwarna gelap yang mengandung Al2O3 (17,54%) and SiO2 (37,52%). Hal ini kemungkinan berkaitan dengan menurunnya kondisi lingkungan daerah penelitian yang berpengaruh pada habitat ostracoda.
Katakunci: ostracoda, spesimen abnormal, perubahan lingkungan, Teluk Lampung

 

Lampung Bay is located in the southern part of Sumatera island that facing to the Sunda Strait. This bay is gradually degradation environment as a result of growing various human activities in the coastal area.  The purpose of this study is to understand the community structure of ostracoda as component of marine sediments related to environmental changes of this area.  This study used 22 sediment sub-samples from four sites in the offshore area of Tarahan power plant and several surface sediment samples represented the present environmental condition. These samples were then washed through 0.063 mm sieve, dried and used for  ostracod study under a binocular microscope. The result shows that,  the ostracoda assemblages, vertically, are decrease or disappear at certain layers below seafloor. It may related to the eruption of Krakatau Volcano in 1883 that was supported by finding of pumice materials in these layers. Horizontally,  ostracod from surface sediments is quite diverse and abundant but we also found abnormal specimens such as abraded and filled or covered by Al2O3 (17,54%) and SiO2 (37,52%).  It may related to decline environment in the study area that likely affect the habitat of ostracoda.
Keywords: ostracoda, abnormal specimens, Tarahan power plant.


Keywords


ostracoda;spesimen abnormal;perubahan lingkungan;Teluk Lampung

Full Text:

PDF

References


Baskar, K., Sridhar, S.G.D., Maniyarasan, S., Hussain, S.M. dan Balakumar, S., 2014. Shell chemistry of Loxoconchidae family, Recent benthic Ostracoda, off Rameswaram, Tamil Nadu, Palk Bay, Southeast coast of India. International Journal of Innovative Research in Science and Engineering, 7, h. 35-42.

Dewi, K.T., Nurdin, N., Priohandono, Y.A, dan Sinaga, A. C., 2015. Benthic foraminifera in marine sediment related to environmental changes off Bangka Island, Indonesia. Berita Sedimentologi 33, h.46- 57

Dewi, KT., Gustiantini, L., Adhirana, I., Novico, F., Priohandono, Y.A. 2015. Kajian Perubahan Lingkungan Pra-Pasca Kegiatan Operasional PLTU Tarahan berdasarkan komponen sedimen (foraminifera dan ostracoda). Laporan Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan. (tidak dipublikasikan).

Hammer, Ø., Harper, D. A. T., and Ryan, P. D, 2001. PAST: Paleontological Statistics Software Package for Education and Data Analysis: Palaeontologia Electronica. http:// palaeo-electronica.org/2001-1/past/issue1-01.htm.

Irizuki T., Takimoto A., Sako M., Nomura R., Kakuno K., Wanishi A., Kawano S., 2011. The influences of various anthropogenic sources of deterioration on meiobenthos (Ostracoda) over the last 100 years in Suo-Nada in the Seto Inland Sea, southwest Japan. Marine Pollution Bulletin 62 (10), h. 2030-41.

Irizuki T., Ito, H., Sako, M., Yoshioka, K., Kawano S., Nomura, R., Tanaka, Y., 2015. Anthropogenic impacts on meiobenthic Ostracoda (Crustacea) in the moderately polluted Kasado Bay, Seto Inland Sea, Japan, over the past 70 years. Marine Pollution Bulletin 91 (1), h.149-59.

Novico, F., Priohandono, Y.A., Rahardjo, P., Dewi, K.T., Zuraida, R., Sahudin, Santosa, Adhirana, I., Wijaya, P., Abiyoso, G., 2011. Penelitian aspek kebencanaan geologi kelautan di sekitar PLTU Tarahan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan. Laporan Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (tidak dipublikasikan)

Ongkosongo, O.S.R. 2000. Kondisi lingkungan fisik pesisir Panjang-Lempasing, Kotamadya Bandar Lampung. Dalam Ruyitno, Atmadja, W.S., Supangat. I., `dan Sudibto, B.S., (eds). Aspek Oseanografi Bagi Peruntukan Lahan di Wilayah Pantai Teluk Lampung. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi, LIPI, h. 39 - 53.

Rositasari, R., 2000. Karakteristik dan sebaran foraminifera sebagai refleksi dari kondisi oseanografi di Teluk Lampung. Dalam Ruyitno, Atmadja, W.S., Supangat. I., `dan Sudibto, B.S., (eds). Aspek Oseanografi Bagi Peruntukan Lahan di Wilayah Pantai Teluk Lampung. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi, LIPI, h. 21-26.

Ruiz, F., Regalado, M.L.G., Galán, E., González, M.I., Prudencio, M.I., Dias, M.I., Abad, M., Toscano, A., Prenda, J., dan García, E.X.M., 2012. Benthic foraminifera as bioindicators of anthropogenic impacts in two north African lagoons: a comparison with ostracod assemblages. Revista Mexicana de Ciencias Geologicas 29 (3), h. 527-537.

Tanaka, G., Matsushima, Y., Maeda, H., 2012. Holocene Ostracods from the Borehole Core at Oppama Park, Yokosuka City, Kanagawa Prefecture, Central Japan: Paleo environmental Analysis and the Discovery of a Fossil Ostracod with Three-Dimensionally Preserved Soft Parts Paleontological Research 16 (1), h. 1-18.

Triantaphyllou, M.V., Tsourou, T., Koukousioura, O., dan Dermitzakis, M.D., 2005. ` Foraminiferal and ostracod ecological patterns in coastal environmentsof SE Andros Island (Middle Aegean Sea, Greece). Revue de micropaléontologie 48, h. 279–302.

Witasari, Y., dan Wenno, L.F., 2000. Pola sebaran pumis di sedimen dasar Teluk Lampung. Dalam Ruyitno, Atmadja, W.S., Supangat. I., `dan Sudibto, B.S., (eds). Aspek Oseanografi Bagi Peruntukan Lahan di Wilayah Pantai Teluk Lampung. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi, LIPI, h. 65-76.

Yasuhara, M., and Yamazaki, H., 2005. The impact of 150 years of anthropogenic pollution on the shallow marine ostracode fauna, Osaka Bay, Japan. Journal of Marine Micropaleontology (55), h. 63-74.




DOI: http://dx.doi.org/10.32693/jgk.14.1.2016.335

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Terakreditasi oleh: Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristek Dikti