INDIKASI GAS BIOGENIK DI DELTA MUSI, KABUPATEN BANYUASIN, SUMATERA SELATAN

Purnomo Raharjo, Hananto Kurnio, Ediar Usman


Abstract


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui indikasi keterdapatan gas biogenik di Delta Musi, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Analisis contoh sedimen menunjukkan jumlah bakteri metanogenik dari jenis Methanobacterium bryantii, Methanoplanus endosimbiosus dan Methanobacterium ivanovii berkisar antara 3,2 x 104 - 1,0 x 105 (CFU/gram). Bakteri ini melimpah pada kedalaman pemboran 15-17 meter dalam sedimen yang terdiri dari lanau hingga lempung pasiran, pasir halus-sedang, fragmen kuarsa, mineral hitam, gambut dan material organik. Hasil analisis laboratorium dari dua titik bor memperlihatkan kandungan karbon organik berkisar 2,2-13,4 % berupa submaceral Detrovitrinite (Humodetrinite) yang menunjukkan bahwa sedimen di daerah penelitian berpotensi terbentuk gas biogenik pada kedalaman sedimen 6-17,5 meter.

Kata Kunci : bakteri metanogenik, energi baru terbarukan, Delta Musi, Banyuasin Sumatera Selatan


The aim of the study is to identify the indication of biogenic gas occurence in the Musi Delta, District of Banyuasin, South Sumatera. Sediment samples analysis indicate methanogenic bacteria Methanobacterium bryantii, Methanoplanus endosimbiosus and Methanobacterium ivanovii as much as 3.2 x 104 to 1.0 x 105 (CFU / g). These bacteria are abundant at the core depth of 15-17 meters which sediments consist of silt to sandy clay sediment, fine-medium sand, quartz fragments, dark minerals, peat and organic material. From the laboratory analysis of two cores indicates the organic carbon content of 2.2-13.4 % as Detrovitrinite (Humodetrinite) which indicate that the sediments in study area are potential to form biogenic gas at the depth between 6 to 17.5 meters.


Keywords : metanogenic bacteria, renewable, Musi Delta, Banyuasin South Sumatera.



DOI: http://dx.doi.org/10.32693/jgk.12.1.2014.244

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Terakreditasi oleh: Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristek Dikti