REKAM SEDIMEN INTI UNTUK MEMPERKIRAKAN PERUBAHAN LINGKUNGAN DI PERAIRAN LERENG KANGEAN
Abstract
Sedimen inti dianalisis secara vertikal untuk memprediksi perubahan lingkungan saat sedimen terendapkan. Perairan segitiga Laut Jawa-Selat Makassar-Laut Flores (JMF) dilalui jalur arus lintas Indonesia/ARLINDO. Distribusi aliran ARLINDO yang masuk ke Selat Makassar terbagi dua arah aliran karena adanya Ambang Dewakang. Satu mengalir ke arah Tenggara melalui Laut Flores, sementara itu aliran lainnya bergerak ke arah Baratdaya menuju Selat Lombok melalui Laut Jawa. Penelitian ini menganalisis sedimen inti dari perairan Laut Jawa yang diwakili oleh Lereng Kangean. Metode penelitian menggunakan metode non-destructive yaitu pengamatan megaskopis dan pemindaian, dan metode destructive yaitu pencuplikan sistematis menggunakan 2 cm setiap interval 4 cm. Hasil cluster menunjukkan proses pengendapan tampak relatif seragam (88-0 cm) dari analisis sembilan variabel, antara lain: ukuran butir (mean) antara lempung–pasir sangat halus, kecerahan sedimen (L*) sekitar 40,14-44,17, kerentanan magnet (Magnetik Susceptibility/MS) sekitar 13,60-116,70, karbonat biogenik (BC) dari pengamatan mikroskopis sekitar 3-10%, karbonat sekitar 17,36-50,17%, Total Organic Carbon (TOC) sekitar 0,76-2,01%, C/N sekitar 9,11-13,57, ln K/Ti sekitar 0,58-1,09, dan ln Mn/Cl sekitar -4,97- -4,24. Interpretasi karakter sedimen dari hasil deskriptif Principal Component Analysis/PCA menunjukkan penciri utama/F1 sebesar 28,10% dicirikan oleh pengaruh kuat dari variabel MS, ln K/Ti, dan ln Mn/Cl, menggambarkan karakter sedimen dengan pengaruh yang kuat dari daratan.
Kata kunci: analisis vertikal, perubahan lingkungan, arus lintas Indonesia, karakter sedimen, penciri utama
Keywords: vertically analysis, environmental changes, Indonesian throughflow, sediment character, principle component
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bengen, D.G., 2000. Teknik Pengambilan Contoh dan Analisis Data Biofisik Sumberdaya Pesisir. PKSPL-IPB. Bogor (ID): IPB Press.
Briones, E. E., dan Villalobos, F. J. G., 2009. Distribution of total organic carbon and total nitrogen in deep-sea sediments from the southwestern Gulf of Mexico. Buletin De La Sociedad Geologica Mexicana. 61(1):73-86.
Bruland, K. W., dan Lohan, M. C., 2004. Controls of trace metals in seawater. In: Holland H.D. and K.K. Turekian (ed.). The Oceans and Marine Geochemistry. Elsevier. 6(2):23-48.
Chang, Y.P., Wu, S.M., Wei, K.Y., Murayama, M., Kawahata, H., Chen, M.T., 2005. Foraminiferal Oxygen Isotope Stratigraphy and High-Resolution Organic Carbon, Carbonate Records from the Okinawa Trough (IMAGES MD012404 and ODP Site 1202). Terrestrial Atmospheric And Oceanic Sciences. 16(1):57-73.
GEBCO. 2014. Bathimetri Indonesia. GEBCO_2014 GRID. [diunduh pada 10 Pebruari 2016. tersedia pada http://gebco.net]
Gordon, A.L., Giulivi C.F., dan Ilahude A.G., 2003. Deep Topographic Barriers Within The Indonesian Seas. Deep-Sea Research. Part II. 50:2205–2228.
Gordon, A.L. 2005. Oceanography of the Indonesian Seas and their Throughflow. Oceanography. 18:14–27.
Helfinalis, 2005. Suspensi dan Endapan Sedimen di Perairan Laut Jawa. Makara. Sains. 9 (1):34-40.
Insafitri, 2010. Prosentase Penutupan Karang di Pulau Kangean-Sumenep. Jurnal Kelautan.. 3(2):112-116.
Libes, S.M., 2009. Introduction to Marine Biogeochemistry. Second Edition. ISBN: 978-0-12-088530-5. Elsevier. South Carolina.UK.
Manual. Multi-Sensor Core Logger (MSCL). version 17-02-14. Geotek Ltd.
Maslukah, L., 2013. Hubungan antara Konsentrasi Logam Berat Pb, Cd, Cu, Zn dengan Bahan Organik dan Ukuran Butir dalam Sedimen di Estuari Banjir Kanal Barat, Semarang. Buletin Oseanografi Marina. 2:55-62.
Pinet, P.R., 2014. Invitation to Oceanography. Chapter 4. Marine Sedimentation. Fifth Edition. Jones and Bartlett Publication. 92-133.
Qiao, S., Shi, X., Saito, Y., Li, X., Yu, Y., Bai, Y., Liu, Y., Wang, K. dan Yang, G., 2011. Sedimentary Records of Natural and Artificial Huanghe (Yellow River) Channel Shifts During The Holocene in The Southern Bohai Sea. Continental Shelf Research. 31:1336–1342. doi:10.1016/j.csr.2011.05.007.
Radjawane, I.M., dan Hadipoetranto, P.P., 2014. Karakteristik Massa Air di Percabangan Arus Lintas Indonesia Perairan Sangihe Talaud Menggunakan Data Index SATAL 2010. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 6(2):525-536.
Rahardiawan, R., Kurnio, H., Wahib, A., Naibaho, T., Novi, S., Surahman, M., Yulinar, Wildan, A., Rohendi, E., Ibrahim, A., 2010. Pemetaan Geologi dan Geofisika Kelautan Bersistem Skala 1:1.000.000, LP. 1909, 1910, 2009 dan 2010 Perairan Spermonde dan Selatan Selat Makassar (Sulawesi Selatan). Laporan Kegiatan Penelitian. No. 026/LAP/P2K/P3GL/XII/2010 Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan. Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral. Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral. Tidak dipublikasikan
Rifardi. 2012. Ekologi Sedimen Laut Modern.. Edisi Revisi. Penerbit UR PRESS Pekanbaru.
Rogerson, M., Weaver, P.E., Rohling, E.J., Lourens, L.J., Murray, J.W., dan Hayes, A., 2006. Colour logging as a tool in high-resolution palaeoceanography. In: Rothwell RG. (ed.) New Techniques in Sediment Core Analysis. Geological Society. London. Special Publications. 267:99-112.
Sanchez, A., Ortiz, B. E. L., Garcia, S. A., dan Balart, E., 2013. Distribution and composition of organic matter in sediments of the oxygen minimum zone of the Northeastern Mexican Pacific: paleoceanographic implications. Journal of Iberian Geology. 39(1):111-120. 1886-7995.
Sathiamurthy, E., dan Voris, H.K., 2006. Maps of Holocene Sea Level Transgression and Submerged Lakes on the Sunda Shelf. Natural History Journal. Chulalongkorn University. 2:1-44.
Segar, D.A. 2012. Introduction to Ocean Sciences. Third Edition. First electronic edition ver 3.2.
Susanto, R.D, Ffield, A, Gordon A.L, dan Adi T.R. 2012. Variability of Indonesian Throughflow within Makassar Strait. 2004-2009. Geophysical Research. 117.C09013: 1-16. doi:10.1029/2012JC008096.
Sutisna, K., Samodra, H, dan Koswara. A 1993. Peta Geologi Lembar Kangean dan Sapulidi, Jawa. 1708-4, 1709-3, 1808-4, 1809-1, 1708-5. Sekala 1:100.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Visser, K., Thunell, R. , dan Goni, M. A. 2004. Glacial–Interglacial Organic Carbon Record Fromthe Makassar Strait, Indonesia: Implications For Regional Changes In Continental Vegetation. Elsevier. Quaternary Science Reviews. 23:17–27.
Weltje, G.J., dan Tjallingii, R., 2008. Calibration Of XRF Core Scanners for Quantitative Geochemical Logging of Sediment Cores: Theory And Application. Earth and Planetary Science Letters. Elsevier. 274:423–438.
Yao, Z., Liu, Y., Shi, X., dan Suk, B.C., 2012. Paleoenvironmental Changes in The East/Japan Sea During The Last 48 ka : Indications From High Resolution X-Ray Fluorescence Core Scanning. Quaternary Science. ISSN 0267-8179. doi: 10.1002/jqs.2583. 27(9):932-940.
Yun, P.S., Ariffin, J., Siang, H. Y. dan Tahir, N. M., 2015. Influence of Monsoon on the Distribution of Organic Carbon in Inner Continental Shelf Core Sediments, South China Sea, Malaysia. Sains Malaysiana. 44(7):941–945.
Zhou, X., Sun, L., Huang, W., Liu, Y., Jia, N., dan Cheng, W., 2014. Relationship Between Magnetic Susceptibility and Grain Size of Sediments in The China Seas And Its Implications. Continental Shelf Research. 72:131–137.
Zuraida, R., Budiono, K., Prasetyo, F.B., Firdaus, Y., Sahudin, Latuputty, G., Atmadipoera, A.S., Risko, Panjaitan, D., Permanawati, Y., 2015. Penelitian Lingkungan Geologi Perairan Laut Jawa. Laut Sulawesi Selatan Hingga Sawu Dengan Menggunakan Kapal Riset Geomarin 3. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan. Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Tidak dipublikasikan
Zuraida, R., Troa, R.A., Hendrizan, M., Triarso, E., Gustiantini, L., Nurdin, N., Hantoro, W.S., dan Liu, S., 2015. Penentuan Siklus Glasial – Interglasial Terakhir Pada Sedimen Dasar Laut Kawasan Lepas Pantai Palabuhanratu. Jurnal Segara. 11(2):93-101.
DOI: http://dx.doi.org/10.32693/jgk.14.2.2016.347