SEDIMENTOLOGI DAN STRATIGRAFI HOLOSEN DATARAN PANTAI MEDAN - BELAWAN SEKITARNYA, SUMATERA UTARA

Herman Moechtar, Herman Mulyana, Indyo Pratomo

Abstract


Studi sedimentologi dan stratigrafi endapan Kuarter di dataran pantai Medan – Belawan dibedakan menjadi enam lingkungan pengendapan. Yaitu endapan-endapan rawa, laut, pantai, rawa bakau, dataran banjir, dan alur sungai. Berdasarkan korelasi perubahan lingkungan pengendapan secara lateral dan vertikal, rangkaian sedimen Kuarter tersebut dapat dibedakan menjadi empat Interval Pengendapan (I – IV). Setiap interval dicirikan oleh berubahnya lingkungan yang dikontrol oleh perubahan iklim dan muka laut Holosenl. Perkembangan dari endapan Kuarter dan pengisisan cekungan cekungan di daerah dataran pantai Medan – Belawan dipengaruhi oleh peristiwa global. Perubahan dari sirkulasi iklim dan turun naiknya muka laut selama proses pengendapan berlangsung adalah berkaitan dengan perisitiwa global tanpa dipengaruhi oleh efek tektonik. Studi yang dilakukan mencakup analisis sedimentologi dan stratigrafi terhadap empat belas pemboran yang dilakukan di sepanjang lintasan yang berarah utara – selatan dari Medan hingga Belawan. Kedalaman pemboran berkisar antara 5,0 hingga 15,0 m.

Kata Kunci: Sedimentologi dan stratigrafi, Holosen, dataran pantai


Studies of sedimentology and Stratigrafi on Quaternary deposits in the coastal plain of Medan– Belawan surroundings, North Sumatera revealed six depositional environments. These are swamp, marine, beach, marsh, floodplain, and channel deposit environments. Based on the correlation of the lateral and vertical variation of the depositional environment, whereas the successsion of the Quaternary sediments can be divided into four sedimentary intervals (I – IV). Each interval is typically for environment changes which is controlled by sea level and climatic especially during Holosen. The development of the Quaternary sediments and basin fill in the coastal plain of Medan to Belawan area was influenced by global events. Changes in climatological and relative sea level during during depostional processes were included clobal changes without influenced by tectonic. The study was based on analyses of sedimentology and stratigraphy of fourteen borehole information obtained along the North to South traverse from Medan to Belawan. The penentration of the bore head varied from 5.0 to 15.0 m.

Keywords: Sedimentology and stratigraphy, Holosen, coastal plain


Keywords


Sedimentologi dan stratigrafi; Holosen; dataran pantai



DOI: http://dx.doi.org/10.32693/jgk.5.2.2007.138