MARINE GEOLOGICAL AND HYDRO OCEANOGRAPHIC DATA FOR SITE SEAPORT LOCATION SELECTION AT SAMPIT BAY AND ITS SURROUNDING, EAST KOTAWARINGIN, CENTRAL KALIMANTAN
Abstract
Sampit Bay is one of many main gates to enter the Central Kalimantan Province, because there is Mentaya River Mouth as an access to the Sampit Harbour as a main port at its province. Until now, the Sampit Bay only used as anchored for big ships waiting turn to enter Sampit Port. The methods used are coastal characteristic mapping, seafloor surficial sediment sampling, grain size analyses, echosounding, and current measurement. Sampit bay has sandy coast, sand of sea floor surficial sediment, and gradation of sea floor morphology which is suitable for sea port location. On the other hand, the velocity of the surface and midle current in the bay ranging between 0.1-0.3 m/second which is dominated by south east direction. The mentioned velocity is under threshold for safety ship anchoraged. Beside that, most of the bay open to the wind from west and south west facing Java Sea, where the velocity ranging from 5-13 m/second which is included into weak catagories. Location is recommended to be sea port candidate in the south of Ujung Pandaran.
Keywords: Sampit Bay, port location, coastal characteritistic, sea floor surficial sediment, current velocity.
Teluk Sampit adalah salah satu gerbang utama memasuki Propinsi Kalimantan Tengah, karena tempat bermuaranya Sungai Mentaya yang merupakan akses menuju ke pelabuhan Sampit sebagai pelabuhan utama di provinsi tersebut. Selama ini teluk Sampit hanya digunakan sebagai tempat lego jangkar kapal-kapal besar yang menunggu giliran untuk berlabuh di Pelabuhan Sampit. Metode yang digunakan adalah pemetaan karakteristik pantai, pengambilan contoh sedimen permukaan dasar laut, analisis besar butir, pemeruman, dan pengukuran arus. Teluk Sampit memiliki jenis pantai berpasir dan sedimen permukaan dasar laut pasir serta morfologi dasar laut yang bergradasi cukup layak untuk lokasi pelabuhan. Disamping itu kecepatan arus permukaan dan menengah di teluk tersebut berkisar antara 0,1-0,3 meter/detik dengan arah dominan ke arah tenggara, dimana kecepatan arus tersebut masih dibawah ambang batas untuk keamanan kapal berlabuh. Disamping itu, sebagian besar teluk tersebut terbuka terhadap hembusan angin arah barat dan tenggara yang berhadapan dengan laut Jawa dimana kecepatan angin yang bertiup antara 5-13 meter/detik dan termasuk dalam katagori lemah. Lokasi yang paling layak untuk lokasi pelabuhan adalah sebelah selatan Ujung Banaran.
Kata kunci: Teluk Sampit, lokasi pelabuhan, karakteristik pantai, sedimen permukaan dasar laut, kecepatan arus.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Astawa I N, I W Lugra, U Kamiludin, 1999, Karakteristik Pantai Perairan Teluk Sampit, dan Sekitarnya Kota Waringin Timur, Kalimantan Tengah, Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral No. 97, Vol. IX, 1999.
CERC (coastal engineering research center), 1984, Shore Protection Manual, Volume 1-2, Army Corps of Engineer Washington
Dolan, R., B.P. Hayden and M.K. Vincent, 1975, Classification of Coastal Landform of the America, in Encyclopedia of Coast and Coastal Environment
Folk, R.L., 1980, Petrology of Sedimentary Rock, Hemphill Publishing Company, Austin Texas.
Lugra I W., M. Surachman, I. N. Astawa, U. Kamiludin, B. Rachmat, S. Lubis, 1997, Penyelidikan Geologi Wilayah Pantai Perairan Teluk Sampit, Kota Waringin Timur, Kalimantan Tengah. Pusat Pengembangan Geologi Kelautan Bandung, tidak dipublikasi
Nur Yuwono, 1992, Teknik Pantai, Dasar Dasar Perencanaan Bangunan Pantai Volume II, Pusat Antar Universitas, Universitas Gajah Mada.
Silvester, R., 1974, Coastal Engineering 1, Development in Geothechnical Engineering Vol. 4A, Netherland; Elsevier Scientific Publishing Company.
Sunarto, Sugiman, H Setiyono dan K.D. Priyono, 1998, Sistem Pengelolaan Wilayah Pantai Berdasarkan Tingkat Kerawanan Bencana Marin di Pantai Utara Jawa Tengah (Semarang-Brebes) Fakultas Geografi, Universitas Gajah Mada.
Sutrisno,B., Jamal, E. Rusmana dan S. Koesoemadinata, 1995, Peta Geologi Lembar Kuala Pambuang, Kalimantan Tengah skala 1 : 250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
Triatmodjo, 1996, Pelabuhan, Yogyakarta : Beta Offset.
Van, Zuidam. R.A. and F.I., Zuidam, 1979, Terrain Analyses and Classification Using Aerial Photographs, A Geomorphological Approach, Netherland, ITC.
DOI: http://dx.doi.org/10.32693/bomg.30.1.2015.71