Zonation of Marine Geological Environment of Wangi-wangi Island Waters and Adjacent Area Wakatobi Districs Southeast Celebes Province

Agus Didit Haryanto, Yudi Darlan, Vijaya Isnaniawardhani, Nisa Nurul Ilmi


Abstract


Wakatobi is one of coastal and marine tourism destination in South–East Celebes Indonesia. Coastal and marine characteristics of this area is composed of diverse biota as the main tourism attraction. Unfortunately, increasing human needs and activities, particularly coral reefs exploitation for construction and other life aspect, endanger the sustainability of marine environment of Wakatobi and the surrounding area. The purpose of this study is to determine marine geology environmental zonation in Wangi–wangi– Kapota Islands, as a consideration for local government in monitoring and regulating the coastal area. The methods that were applied in this study are coastal characteristic mapping, sedimentology, and mineralogy analyses from 34 marine surface sediments. Marine surface sediments have been collected by Marine Geological Institute (MGI) team in 2014. The result indicates that coastal and marine characteristic of Wangi–wangi and Kapota are influenced by geological processes since Middle Miocene. The seafloor morphology is characterized by gentle slopes around coastline that is abruptly changed to very steep slopes seaward. In general, the surficial sediments consisted of biogenic sands that are distributed around coastlines and trapped within coral reefs. Coastal types of this area are generally white coral sand beaches, coral reef platforms, and notches. The area of Wangi–wangi and Kapota can be divided into 4 (four) environmental zone: Flat Plain (Zone I), Sandy Beach (Zone II), Limestone and Coral Reef (Zone III), and Sedimentary Flat (Zone IV). Zone IV in the centre area between Wangi–wangi and Kapota island is considered as the most vulnerable area due to both natural and anthropogenic factor.
Keywords: zonation, seafloor morphology, tourism, Wangi–wangi–Wakatobi, Southeast Celebes Province


Wakatobi adalah salah satu tujuan wisata pantai dan laut yang menarik dikunjungi di Sulawesi Tenggara, Indonesia. Karakteristik pantai dan laut daerah ini disusun oleh keragaman biota laut yang merupakan daya tarik bagi pariwisata. Sayangnya, seiring dengan berkembangnya aktifitas dan kebutuhan manusia, terutama meningkatnya eksploitasi pemanfaatan terumbu karang untuk konstruksi bangunan dan berbagai aspek kehidupan, mengancam kelestarian lingkungan alami Wakatobi dan sekitarnya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membuat zonasi lingkungan pantai dan sekitarnya di Pulau Wangi–wangi dan Kapota, sehingga bisa memberikan pertimbangan bagi pemerintah setempat dalam pengawasan dan regulasi lingkungan kawasan pantai dan sekitarnya. Untuk penelitian ini, metode yang dilakukan adalah pemetaan karakteristik pantai, analisis sedimentologi dan mineralogi yang dilakukan terhadap 34 sedimen permukaan dasar laut. Pengambilan sampel sedimen permukaan dasar laut telah dilakukan oleh Tim Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) pada tahun 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pantai dan laut Wangi–wangi dan Kapota dipengaruhi oleh proses geologi yang telah berlangsung sejak Miosen Tengah. Morfologi dasar laut dicirikan oleh lereng landai di sekitar tepi pantai dan berubah dengan tegas menjadi curam ke arah laut lepas. Pada umumnya tekstur sedimen permukaan dasar laut terdiri atas pasir biogenik tersebar di sekitar garis pantai, dan mengisi di dalam terumbu koral. Jenis pantai sebagian besar berupa pantai pasir koral berwarna putih, pedataran pantai terumbu koral, serta morfologi pantai berupa takik. Kawasan pantai Wangi–wangi dan Kapota bisa dibagi ke dalam 4 (empat) zonasi lingkungan: Flat Plain (Zona I), Sandy Beach (Zona II), Limestone and Coral Reef (Zona III), dan Sedimentary Flat (Zona IV). Zona IV di area tengah antara Pulau Wangi–wangi dan Pulau Kapota merupakan area yang paling rentan mengalami kerusakan lingkungan akibat faktor alami dan aktifitas manusia.
Kata kunci: zonasi, morfologi dasar laut, wisata, Wangi–wangi–Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara


Keywords


zonation; seafloor morphology;tourism;Wangi-wangi - Wakatobi;Southeast Celebes Province

Full Text:

PDF

References


Chandra, H., Simbolon, D., Wiryawan, B. and Iskandar, B.H. 2016. Analisis pemanfaatan data kualitas perairan untuk perencanaan zonasi pesisir. Jurnal Kelautan Nasional, 11 (3): 201-212.

Crabbe, J.M. and Smith, D.J. 2002. Comparison of two reef sites in the Wakatobi Marine National Park (SE Sulawesi, Indonesia) using digital image analysis. Coral Reefs, 21 (3): 242-244.

Crabbe, M.J.C., Karaviotis, S. and Smith, D.J. 2004. Preliminary comparison of three coral reef sites in the Wakatobi Marine National Park (SE Sulawesi, Indonesia): estimated recruitment dates compared with Discovery Bay, Jamaica. Bulletin of Marine Science, 74 (2): 469-476.

Darlan, Y., Budiono, K., Dewi, K.T., Zuraida, R., Prasetio, F.B., Latuputty, G., Saputro, M.D., Salahuddin, M., and Hartana. 2014. Penelitian Rona Lingkungan Geologi Kelautan di Kep. Tukang Besi Wakatobi Sulawesi. Laporan internal Puslitbang Geologi Kelautan Bandung. Unpublished.

Dolan, R., Hayden, B.P., Hornberger, G.M., Zieman, J. and Vincent, M.K. 1972. Classification of the Coastal Environments of the World. Part 1. The Americas. Virginia Univ Charlottesville Dept Of Environmental Sciences.

Folk, R.L. 1980. Petrology of Sedimentary Rocks. Hemphill Publishing Company, Austin, Texas, 182p.

Gibbs, R. J. 1974. A settling tube system for sand-size analysis. Journal of Sedimentary Petrology, 44 (2): 583-588.

Koswara, A., and Sukarna. D. 1994. Peta Geologi Lembar Tukang Besi, Sulawesi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Mastu, L.O. K, Nababan, B., and Panjaitan, J.P., 2018, Pemetaan Habitat Bentik Berbasis Obyek Menggunakan Citra SentinelL-2 di Perairan Pulau Wangi-wangi Kabupaten Wakatobi. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis 10(2):381-396.

Purbani, D., Ramdhan, M., Arifin, T., Salim, H. and Novianti, N. 2014. Karakteristik pantai Taman Nasional Wakatobi dalam mendukung potensi wisata bahari: Studi kasus Pulau Wangiwangi. DEPIK Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan, 3 (2): 137-145.

Satyana, A., 2014. http://awangsatyana.blogspot.com/2014/08/sulawesi-pulau-terbalik.html, 26/07/2018, 14.55

Setiadi, D., Qayim, I. and Guhardja, E. 2010. Ecosystem characteristics of mangrove at small islands of wakatobi national park, Southeast Sulawesi Province.

Sukamto, RAB, 1990. Geologi Sulawesi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Yulius, Novianti, N., Arifin, T., Salim, H.L., Ramdhan, M. and Purbani, D. 2015. Coral Reef Spatial Distribution in Wangi-wangi Island Waters, Wakatobi. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 7 (1): 59-69.

Yulius, Salim, H.L., Ramdhani, M., Arifin, T., and Purbani, D. 2013. Aplikasi sistem informasi geografis dalam penentuan kawasan wisata bahari di Pulau Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi. Globe, 15 (2): 129-136.




DOI: http://dx.doi.org/10.32693/bomg.33.1.2018.546


Accredited by Ministry of Research, Technology, and Higher Education, Republic Indonesia 


Abstracted/Indexed by: