Litofasies Dan Lingkungan Pengendapan Pada Formasi Elat, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku

Chrisany Hukubun, ⠀ Abdurrokhim, Yoga Andriana Sendjaja, Wiwien Gaby Hukubun

Abstract


Daerah Kei Besar merupakan bagian timur busur banda tepatnya pada zona lengkungan sistem busur banda bagian timur yang didominasi oleh batuan karbonat. Informasi mengenai fasies dan lingkungan pengendapan Formasi Elat berdasarkan batuan yang tersingkap masih sangat sedikit sehingga diperlukan penelitian yang lebih akurat. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi 31 stasiun pengamatan dan pengukuran penampang stratigrafi pada 5 lintasan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan Formasi Elat didominasi oleh litologi kalkarenit dan batulempung.yang digolongkan menjadi 6 litofasies yaitu alternating calcarenite & shale, amalgamated calcarenite, blocky calcarenite, structurless mud, slump deposit dan coarsening upward calcarenite. Asosiasi fasies berdasarkan 5 lintasan penelitian menunjukkan lingkungan pengendapan daerah penelitian berdasarkan Wilson (1975) adalah Foreslope, Deep Shelf Margin dan Open Sea Shelf. Sedangkan berdasarkan Christopher G St C Kendall (2012) lingkungan pengendapan daerah penelitian adalah Lower Slope, Middle Fan dan Lower Fan. Sejarah pengendapan Formasi Elat dimulai dengan mengendapnya litofasies alternating calcarenite & shale pada Channel Complex, setelah itu terbentuk litofasies amalgamated calcarenite, blocky calcarenite dan coarsening upward calcarenite pada lingkungan Middle Fan dan pada akhirnya pada Lower Fan terbentuknya litofasies structurless mud dan alternating calcarenite & shale. Proses sedimentasi Formasi Elat termasuk dalam siklus sedimentasi yang berada pada fase low stand system tract.


Keywords


Litofasies, Asosiasi Litofasies, Formasi Elat, Lingkungan Pengendapan, Pulau Kei Besar

References


Achdan, A. dan Turkandi, T. (1994). Peta Geologi Lembar Kai dan Tayandu, Maluku, Skala 1:250.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Bouma, A. . (1962). Sedimentology of Some Flysh Deposits, A Graphic Approach to Facies Interpretation. Elsevier Co., Amsterdam.

Charlton, T. R., Kaye, S. J., Samodra, H., & Sardjono. (1991). Geology of the Kai Islands: implications for the evolution of the Aru Trough and Weber Basin, Banda Arc, Indonesia. Marine and Petroleum Geology, 8(1), 62–69. https://doi.org/10.1016/0264-8172(91)90045-3

Christopher G St C Kendall. (2012). Slope Mini Basin & Mud Rich Fine-Grained Submarine Fans. Retrieved from http://www.sepmstrata.org/page.aspx?pageid=39

Collinson, J.D. and Thompson, D. B. (1982). Sedimentary Structures. London: George Allen & Unwin (Publishers) Ltd.

Kurniasih, A., Qadaryati, N., & Setyawan, R. (2019). Surface geological investigation as the initial stage of hydrocarbon exploration in Kei Besar Island, Southern Maluku. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 279(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/279/1/012018

Mutti, E., & Lucchi, F. R. (1978). Turbidites of the Northern Apennines: Introduction to facies analysis. In International Geology Review (Vol. 20). https://doi.org/10.1080/00206817809471524

Tucker, M. . (1991). Sedimentary Petrology-An Introduction to The Origin of Sedimentary Rocks (2nd editio). Blackwell Scientific Publication, Oxford.

Wilson, J. L. (1975). Carbonate Facies in Geologic History. Springer-Verlag.




DOI: http://dx.doi.org/10.32693/jgk.20.1.2022.759